Kekecewaan yang dialami hamba sejatinya menunjukkan kenaifannya di hadapan garis samudera takdir yang telah diatur skenarionya oleh Zat Yang Tau lagi Maha Bijaksana.
Keinginan yang tak tersampaikan, doa yang belum terjawab, adalah bentuk didikan Allah agar hamba sadar diri bahwa dia itu makhluk kecil dibawah pengaturan takdir Allah, bukan dia yang mengatur.
Kewajiban hamba manakala merasa kecewa dengan putusan takdir adalah, berprasangka yang baik pada Tuhannya, senantisa berucap syukur dan pujian pada-Nya.
Selalu katakan “Alhamdulillah ‘ala kulli haal” segala pujian bagi Allah dalam segala keadaan.
Proyekmu yang gagal; usahamu yang gulung tikar; uangmu ditipu orang, pria yang kau harap ternyata menikah dengan wanita lain; wanita yang kau ingin sunting lebih dahulu di lamar orang; usia semakin bertambah sementara sang pangeran tak kunjung datang; anak istri kerabat dan mertua yang tidak bersahabat….dst, semuanya adalah sarana bagimu berlatih diri untuk selalu berhusnuz zhan/berprasangka baik pada Allah Rabbul ’Alamin.
Makhluk memang selalu mengecewakan, berharap pada mereka selalu membuat hati bersedih, air mata mengalir, wajah memelas. Hakikatnya, disebabkan selalu menggantungkan harapan pada merekalah kita acapkali kecewa dan kecewa.
Hanya Allah yang takkan pernah mengecewakan kita, yang senantiasa rahmat dan belas kasih pada kita, yang tidak akan pernah meninggalkan kita selamanya.
Allahul musta’an.
Abu Fairuz Ahmad Ridwan My