Pantun Berpoligami

Berjaya Hang Tuah di Negeri Malaka
Pahlawan Melayu sudahlah tentu
Inilah petuah mohon di baca
Bilalah tuan nak beristri baru

Buah nyiur jatuh ke tepi
Hanyut dibawa air gelombang
Niat abang berbini lagi
Istri yang lama harap di sayang

Memanglah keras pohon meranti
Dipakai alas rel kereta
Bukanlah mudah berpoligami
Tanpa patuhi rambu agama

Daun talas daun keladi
Di sayur asam lezat citranya
Bila abang walimah kembali
Berlakulah adil pada semua

Banyaklah nian duri salak
Manis buahnya bila di makan
Luruskan niat beristri banyak
Bukan sekedar ikut-ikutan

Kokoh berdiri si gunung Talang
Tak sama dengan puncak merapi
Berpoligami bukanlah senang
Bila dikutuk anak dan bini

Berjalan menyisir pematang sawah
Bila tergelincir basahlah baju
Berpoligami bukan nak susah
Siapkan bekal barulah maju

Berjalan menyisir ke padang rimba
Gatal kulit terkena jelatang
Sejak abang berbini muda
Mengapa abang tak kunjung datang

Pergi musafir ke negeri Malaya
Janganlah lupa beli gaharu
Anak istri jadi terlupa
Semenjak abang berbini baru
***
Minyak nilam mahal harganya
Di bawa dari Indragiri
Inilah petuah tuk istri tua
Semoga bahagia disayang suami

Pergi berhelat berkain sari
Tradisi wanita negeri Hindia
Ridhoi ketentuan Ilahi Rabbi
Jangan di tentang dikau binasa

Lancang Kuning berlayar di lautan
Di kala malam berlabuh menepi
Ibunda Sarah jadikan panutan
Dalam mencari Ridho suami

Berjuang Hang Jebat bela negara
Rela bertaruh nyawa korbankan diri
Ibunda Aisyah lebih Mulia
Ikhlas dan pasrah di poligami

Hang Lekir ikhlas dalam mengabdi
Menumpas lanun di tengah lautan
Inilah sunnah yang terzalimi
Hidupkan syiar jadilah panduan

***
Bawalah juadah bila nak kerja
Singsinglah fajar jangan terlambat
Dengarlah wahai calon istri muda
Wasiat daku semoga selamat

Gembalakan itik di pematang sawah
Tongkat di bawa janganlah lupa
Ikhlaskan niat dalam menikah
Janganlah pandang perkara harta

Bermalam panglima di padang huma
Membawa senjata hendak berburu
Hormat mengalah pada yang tua
Kunci berhasil dalam bermadu

Indah menawan sang permaisuri
Halus bahasa dicinta rakyat
Bertoleransilah pahami kondisi
Disayang suami membawa berkat

Bandara Juanda-Surabaya, 6 Rajab 1436 h/25 April 2015 m

Abu Fairuz