Khutbah Ied 1437 H

KHUTBAH IED 1437 H

الله أكبر -الله اكبر ولله الحمد

الحمدلله وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده أما بعد:

Jama’ah sholat ied yang dimuliakan Allah..

Marilah kita memuja dan memuji Allah dengan curahan nikmat-Nya yang tak pernah terhenti.
Alangkah besarnya nikmat-Mu..
Alangkah sedikitnya syukur kami.
Rahmat-Mu senantiasa turun.
Dosa-dosa kami senantiasa naik.
Sekiranya tidak Kau ampuni kami dan rahmati kami, niscaya kamilah hamba-hamba yang merugi

الله اكبر-الله أكبر-ولله الحمد
Jama’ah yang dimuliakan Allah………

Islam adalah agama yang membawa keselamatan kepada seluruh makhluknya. Ia bukan agama teror yang merusak dan meresahkan. Jangankan membunuh jiwa, membunuh kucing saja seorang wanita dibenamkam Allah ke dalam neraka Jahannam. Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim:

دخلت امرأة النار في هرة حبستها فلم تطعمها ولم تدعها تأكل من خشاش الأرض

“Dimasukkan ke dalam neraka seorang wanita disebabkan kucing yang dia kurung mati, tidak ia beri makan kucing tersebut tidak pula dia lepaskan untuk mencari makan dari serangga tanah”.

Dengan demikian, apa yang terjadi di berbagai belahan bumi Islam berupa teror, pembunuhan dan bom bunuh yang merenggut nyawa orang-orang yang tak berdosa dan dilakukan di bulan suci dan di tanah suci, seperti Masjid Nabi dan Masjidil Haram adalah tindakan brutal yang bertentangan dengan Islam sekalipun mengatas namakan jihad.

Kaum muslimin jama’ah ied yang dimuliakan Allah…

Diantara tujuan mendasar dalam agama ini adalah menyatukan kaum muslimin. Karena itulah kita menyaksikan banyak dari perkara ibadah yang menyatukan kaum muslimin satu sama lain, agar berdiri dalam satu barisan; sebutlah ketentuan adanya sholat berjamaah, sholat juma’at, sholat ied, ketentuan berpuasa di bulan Ramadhan, zakat fitrah, haji..dll.

Tidak lain tujuannya setelah memperhambakan diri kepada Allah adalah menyatukan kaum muslimin.

Lihatlah bagaimana kita berkumpul di tempat ini, bertakbir, tahmid dan tahlil yang sama, berdiri dalam shaf-shaf yang sama dan menghadap kiblat yg sama, menyembah tuhan yang sama…dst.

Karena itulah Allah melarang kita berpecah belah dalam firmannya:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang pedih. QS: al -Imran : 105.

Nabi juga bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmizi:

“ألا أخبركم بأفضل من درجة الصيام، والصلاة، والصدقة؟. قالوا: بلى. قال: صلاح ذات البين فإن فساد ذات البين هي الحالقة”.

Maukah kalian kuberitahukam dengan amalan yang lebih utama dari puasa, sholat dan shodaqah? Mereka menjawab: “tentu”. Maka Nabi bersabda: “memperbaiki hubungan orang-orang yang bertikai, sesungguhnya rusaknya hubungan antar orang-orang yang berselisih itulah yang dapat memangkas(agama)”.

Dari Hadis Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Bukhari dalam Adabul mufrad:

“والذي نفسي بيده لا تدخلوا الجنة حتى تسلموا ولا تسلموا حتى تحابوا، أفشوا السلام تحابوا، وإياكم والبغضة فهي الحالقة، لا أقول لكم تحلق الشعر، ولكن تحلق الدين”.

Demi Dia yang jiwaku di tangan-Nya kalian tidak akan pernah masuk surga kecuali kalian masuk Islam, dan kalian tidak dikatakan berislam hingga kalian saling mencintai, sebarkan salam niscaya kalian saling mencintai, jauhilah saling bermusuhan, karena ia akan memangkas, bukan maksudku memangkas rambut tetapi ia (saling bermusuhan) akan memangkas habis agama.

Kaum muslimin rahimakumullah….

Berkata iman Almunawi ketika menafsirkan makna rusaknya hubungan disebabkan pertikaian:

“إياكم وسوء ذات البين” أي التسبب في المخاصمة والمشاجرة بين اثنين، أو قبيلتين بحيث يحصل بينهما فرقة أو فساد، فإنها أي: الفعلة أو الخصلة المذكورة، الحالقة أي تحلق الدين.

“Artinya adalah menjadi sebab dalam pertikaian dan perselisihan antara dua individu ataupun antara dua suku/bangsa, yang menyebabkan perpecahan dan kerusakan, sesungguhnya hal tersebut yang akan memangkas agama”.

Berkata alqari

“إذ قد يتصور أن يكون الإصلاح في فساد يتفرع عليه سفك الدماء، ونهب الأموال، وهتك الحرم أفضل من فرائض هذه العبادات، القاصرة مع إمكان قضائها على فرض تركها فهي من حقوق الله التي هي أهون عنده سبحانه من حقوق العباد.

Memeperbaiki hubungan orang yang bertikai dikatakan lebih utama dari kewajiban ibadah (seperti sholat, puasa, shodaqah) karena (memperbaik hubungan antara manusia) akan menjaga tertumpahnya darah, dirampasnya harta, dilecehkannya kehormatan yang merupakan hak hamba, lebih dahsyat dibandingkan meninggalkan hak-hak Allah yang dibangun di atas toleransi.

Allahu akbar 3x…

Kaum muslimin rahimakumullah..

Dosa antar hamba lebih berat daripada dosa maksiat antara hamba dan Allah, karena hak hamba pasti akan dituntut kelak di hari kiamat jika tidak selesai di dunia ini.

Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah:

أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا : الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لا دِرْهَمَ لَهُ وَلا مَتَاعَ ، فَقَالَ : إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut? Mereka menjawab , orang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta, Nabi menjawab; “orang bangkrut dalam ummatku adalah orang yang datang di hari kiamat membawa pahala sholat, puasa, dan zakat, tetapi ia datang membawa kezaliman dengan mencaci maki manusia, menuduh mereka, memakan harta mereka, menumpahkan darah mereka dan memukuli mereka, maka akan diambil dari kebaikannya dan diberikan kepada orang yang dizaliminya, jika kebaikan-kebaikannya habis sebelum terbayar kezalimannya, maka akan diambil kejelekan dan dosa-dosa orang yang dizaliminya dan ditimpakan padanya kemudian dengannya ia dicampakkan ke neraka”.

Allahu Akbar 3x….
Kaum muslimin rahimakumullah

Agama kita adalah agama yang sempurna, dan memerintahkan kita untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah sang pencipta dan kepada manusia. Segala bentuk hak-hak keduanya diabaikan akan mendatangkan resiko di dunia dan akhirat. Perhatikan sabda Nabi ini dari hadis Abu Hurairah

((اجتنبوا السبع الموبقات))، قالوا: يا رسول الله، وما هن؟ قال: ((الشرك بالله، والسحر، وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق، وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتولي يوم الزحف، وقذف المحصنات المؤمنات الغافلات))؛ متفق عليه.

“Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan. Mereka bertanya: apa itu wahai Nabi: “beliau menjawab: “syirik menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengam haq, makan uang riba, makan harta anak yatim, melarikan diri dari medan perang, dan menuduh wanita baik-baik berzina”. Muttafaq ‘alaihi.

Hadis di atas menunjukkan bahwa dosa besar itu ada yg berkaitan dengan mengabaikan Hak Allah, seperti syirik dan sihir, ada pula kezaliman yang berkaitan dengan hak hamba seperti, membunuh, makan riba, memfitnah orang lain..dst.

Kaum muslimin rahimakumullah..

Kita hidup di zaman begitu mudahnya orang-orang memecah belah, mengadu domba dan memfitnah. Berbagai media Medsos seperti FB, WA, Twitter dll dapat menjadi lembah-dari lembah jahannam- jika ia tidak menjadikannya sebagi sarana kebaikan, menutup fitnah, menyebar ilmu dan nasehat. La haula wala quwwata illa billah.

Semoga kita menjadi pembuka pintu kebaikan di manapun kita berada bukan menjadi pembuka pintu kejelekan.

Demikian ulasan khutbah singkat ini semoga bermanfaat, akhirnya salawat dan salam semoga tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad-sallallahu alaihi wa sallam-.

——————————–

Batam, 1 Syawwal 1437 h/ 06 Juli 2016

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My.