Berita Hoax: Nabi Menyelamatkan Anak Muda yang Ikut Perayaan Maulidnya

Soal:
Ust benarkah apa yang dishare di FB ini?

Merinding bacanya
Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?
Assalaamu’alaikum wr.wb.

KISAH NYATA SEORANG ANAK NASRANI YANG TERTEMBAK SAAT PERINGATAN MAULID NABI

Pada saat itu, di Libanon Selatan, kebiasaan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, mereka rayakan secara turun temurun dan selalu dimeriahkan dengan menembakkan senjata api ke atas untuk menunjukkan kegembiraan.

Ketika itu seorang anak Nasrani Dari keluarga Ghatas yang terkenal terlihat asyik menonton meriahnya peringatan Itu.

Tanpa disadari, sebuah peluru nyasar menembus kepalanya.

Anak itu pun jatuh tersungkur bersimbah darah dan seketika itu juga ibunya berteriak histeris.

Maka dengan segera anaknya dilarikan ke RS. GHASAN HAMUD.

Tetapi RSGH angkat tangan karena tidak mampu menangani pendarahan yg begitu hebat.

Lantas anak itu dirujuk ke RS. AMERIKA yang memiliki banyak dokter ahli dan spesialis.

Tapi begitu melihat kondisi anak itu mereka juga angkat tangan.

Karena panik penuh kecewa, ibu sang anak berteriak dengan kerasnya sambil berseru:

“Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?

“Lihatlah apa yang dilakukan umatmu kepada anakku karena merayakan hari kelahiranmu”

Pada saat itu dokter kepala yang memimpin perawatan keluar ruangan menemui sang ibu dan memintanya agar melihat anaknya untuk yang terakhir kali.

Ibu nasrani itu dengan lemas dan dipapah masuk ke ruangan, diikuti dengan keluarnya para dokter.

Namun Keajaiban terjadi…

Ketika sang ibu sudah di dalam ruangan, ternyata dia melihat anaknya sedang duduk di tepi tempat tidur sambil berteriak:

“Tutup semua pintu dan jendela nya ibu!! Dia jangan diperbolehkan keluar!!

Antara percaya dan tidak Si ibu mendekati anaknya untuk memastikan kondisi anaknya.
Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal.

Kondisi anaknya begitu sehat dan bugar serta tidak ada bekas luka tembakan sama sekali di kepalanya.
Apalagi bercak darah.

“Anakku apa yang terjadi..?“

“Ibu, dia datang mengelus kepalaku sambil tersenyum.“

“Siapa dia sayang”?

“MUHAMMAD…
Muhammad…Ibu.“ jawab anak itu…

Subhanallah…..

Ternyata, teriakan si ibu disambut oleh NABI AGUNG MUHAMMAD SAW…..

Beberapa menit kemudian…

Berkumpullah semua dokter untuk melihat kenyataan di hadapan mereka.

Maka ibu, anak dan semua dokter nasrani yang menyaksikan keajaiban tersebut saat itu juga mengikrarkan syahadat (masuk Islam).

“Kami bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah kecuali ALLAH dan Muhammad benar-benar utusan dan Hamba ALLAH”

Ini kejadian nyata yang ditakdirkan oleh ALLAH untuk menunjukkan keagungan junjungan kita Sayyidina Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam

Tiada yang tidak mungkin bagi ALLAH…!

Shallu ‘Alan Nabi…!!!!

Kutipan – ceramah dari Ulama Libanon …

Jawaban:
Ini berita hoax yang kental kedustaannya.

NABI TELAH WAFAT

Nabi Muhammad telah wafat dan tidak akan kembali lagi ke dunia ini. Segala cerita dan berita yang menginformasikan beliau bisa kembali ke dunia adalah hoax bertentangan dengan Alqur’an, Sunnah dan Ijma Ulama.

Allah berfirman:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Qs: Al-Imran 144

Allah juga berfirman:
{إنك ميت وإنهم ميتون} [الزمر : 30]

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula) Qs: Az zumar:30

Maka dua ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi itu pasti kan wafat, dan telah sepakat pula sahabat bahwa Nabi telah wafat di 12 Rabiul Awwal hari Senin pada Tahun 11 H.

Mereka juga sepakat menguburkan beliau dan Abu Bakar menggantikan beliau sebagai Khalifah kaum muslimin.

Kemudian selepas wafatnya Nabi banyak kabilah Arab yang murtad dan enggan membayar zakat, dan kondisi ummat Islam kacau balau bagaikan anak ayam kehilangan induk. Dalam kondisi genting itu Abu Bakar tampil sebagai penyelamat ummat dari kehancuran.

Sekiranya Nabi masih bisa kembali ke dunia, maka waktu genting itulah seharusnya dia hadir memberikan bantuan dan masukan tatkala sahabat berdebat untuk memerangi kaum murtaddin.

Banyak pristiwa dan teagedi berdarah, antara sesama kaum muslimin dimasa para Sahabat, seperti pecahnya perang bersaudara di Shiffin maupun perang Jamal, antara sebagian sahabat disebabkan ijitihad mereka hingga terbunuh Thalhah dan Zubair bin Awwam, namun Nabi tak datang mengunjungi mereka.

Kemudian apakah masuk akal Nabi yang sudah wafat datang lagi menghadiri sebagian acara Maulid yang diyakini sebagian orang? Atau datang menemui seseorang yang sekarat dalam kisah yang di-share ini menyembuhkannya dari penyakitnya?

Terus bagaimana kondisi orang yang mengklaim berjumpa Nabi di zaman ini, apa sebutan untuknya? Apakah layak pula dia disebut sebagai sahabat Nabi? Tentunya hal ini perkara mustahil karena seluruh sahabat dipastikan telah wafat?

Kemudian perayaan Maulid Nabi, apakah adakah dirayakan oleh Nabi sebagaimana yang kita rayakan? Adakah pula dirayakan maulid beliau oleh Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, atau adakah dirayakan oleh Imam Abu Hanifah, Malik dan Syafi’i dan Ahmad?

Sangat mustahil Nabi hidup kembali membenarkan perayaan maulid yang tidak pernah dia lakukan, karena agama telah sempurna, tidak ada yang bertambah ataupun berkurang.

Perayaan Maulid sendiri baru ada sekitar tahun 322 Hijriyah setelah wafatnya Nabi, diadakan oleh Dinasti Fatimiyyah di era penguasa Al-Muis li dinillah yang berakidah Syiah Bathiniyyah Ubaidiyyah.

Jadi jelaslah hoaxnya kisah kedatangan Nabi pada pemuda yang tertembak kepalanya ini dan Nabi menyembuhkannya, yang tak jelas ini, tak jelas sumbernya, darimana asal-usulnya, siapa yang meriwayatkannya.

Terakhir dalam Islam dilarang meminta kepada makhluk, apalagi bila ia telah wafat. Karena dalam Islam siapa saja yang telah wafat terputuslah amalnya dan takkan mampu melakukan amalan apapun lagi di dunia, baik amalan yang kembali manfaatnya bagi dirinya maupun untuk orang lain.

Kata Nabi: ”Bila anak Adam wafat terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat maupun anak yang sholeh yang mendoakannya”. HR Muslim.

Bagaimana pula Nabi hidup kembali memberikan manfaat bagi orang yang hidup, datang mengabulkan doanya, padahal doa adalah ibadah yang hanya layak diberikan hanya kepada Allah.

Kata Nabi pada Ibnu Abbas: ”bila kau meminta maka mintalah pada Allah, bila kau berharap bantuan maka berharaplah pada Allah”. HR. Tirmizi. Maka Nabi suruh ummatnya berdoa meminta pada Allah, bukan pada dirinya.

Akhirnya, menunjuklan Nabi itu ada tak perlu dengan membuat kisah-kisah dongeng semacam ini, Qur’an yang dia bawa ada sebagai saksi kebenaran ajarannya, sunnah Nabi juga ada sebagai warisan yang dia tinggalkan, dapat dipelajari dan teliti kebenarannya.

Batu pahat, 14 Rabiul Awwal 1444/ 30 Sept 2023

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My