?Ujub?
Ujub adalah bencana yang meluluh lantahkan kebajikan dan menyeret paksa datangnya bencana.
Ujub yang telah memporak porandakan barisan sahabat pada perang Hunain. “Kita takkan terkalahkan karena jumlah kita sangatlah banyak”…itulah ungkapan para junior sahabat yang baru saja memeluk Islam. Baru saja mereka melewati lembah Hunain dikala subuh, tiba-tiba hujan panah datang menyerang mereka dari atas-atas lembah. Tak pernah mereka prediksi sebelumnya bahwa musuh telah menanti mereka di atas-atas tebing, merayap dan mengintai di dalam gelap. Puluahan ribu pasukan ini tercerai-berai bagaikan anak ayam kehilangan induknya. Kalaulah bukan karena Allah dan ketegaran segelintir senior sahabat dan Rasul yang memanggil dan menyeru agar pasukan kembali berkumpul, niscaya tamatlah riwayat Islam. Sungguh pelajaran berharga yang harus dibayar mahal dengan tertumpahnya darah sebagian sahabat.
Allah merekam pristiwa ini dalam firmanNya:
لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. Qs: at-Taubah:25.
Ujub adalah virus mematikan yang telah merubah iblis jadi makhluk terjelek dan terkutuk. Amal ibadahnya yang banyak dan kedudukannya yang tinggi di atas segala bangsa jin yang beriman, membuatnya lupa diri. Apalagi ketika ditempatkan bersama makhluk -makhluk suci para malaikat Allah, membuatnya menjadi bangga dan takabbur, meremehkan titah Tuhan dan merendahkan Adam-alaihis salam.
Ujub adalah penyakit kronis “kanker stadium akhir” yang membuat Bangsa Yahudi menolak kebenaran dan memeluk Islam. Karena merasa menjadi bangsa Pilihan Tuhan dan bergelar anak-anak Tuhan serta kekasih-kekasihNya,mereka merasa tidak layak menjadi pengikut keturunan Ismail bangsa Arab. Ulah dari kesombongan inilah yang membuat mereka menjad bangsa terkutuk dan terlaknat sepanjang masa.
?Salaf dan Ujub?
Ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz sekarat disebabkan racun yang ditenggaknya, dalam keadaan terbaring datanglah orang-orang membezuk beliau dan mendoakan beliau. Di tengah-tengah keheningan, tiba-tiba seseorang berkata: “Alangkah baiknya sekiranya Amirul Mukminin Umar bin Abdul aziz dikuburkan persis berdampingan dengan kakeknya Umar bin Khattab dan kedua sahabatnya Abu Bakar dan Rasulullah”. Mendengar ucapan itu seketika Umar bin Abdul Aziz berkata: “ku berjumpa Allah dengan segala dosa selain Syirik…masih lebih kusukai daripada merasa diriku layak untuk dikuburkan disamping mereka”..
Allahu Akbar..
Itulah bentuk tawadhu yang senantiasa menghiasi diri wali-wali Allah. Betapa khawatirnya Umar merasa dirinya layak dikuburkan disamping Rasulullah, Abu bakar dan Umar.
Tatkala turun ayat yang mensucikan Ibunda Kita Aisyah-semoga Allah meridhoinya-dari atas langit ke tujuh dari fitnah keji yang ditiupkan kaum munafikin bahwa ia berselingkuh dengan Shafwan bin Muatthil, Aisyah berujar: “sungguh saya merasa begitu hinanya diri ini dan tak layak mendapatkan pembelaan langsung dari atas langit ke tujuh berupa Quran yang akan abadi dibaca hingga hari kiamat, sungguh saya mengira akan dapat pembelaan dari Allah melalui yang disampaikan kepada nabi melalui mimpi ataupun yang dibisikkan ke dalam hatinya”.
Allahu akbar…
Puncak ketawadu’an yang luar biasa dari Ibunda kita dengan segudang kemuliannya.
?Mengapa ada Ujub???
Berbagai faktor yang dapat menjadikan virus ujub bersarang di dada manusia.
Terkadang kecantikan yang dimiliki wanita menjadi faktor besar menimbulkan sifat ujub. Dengan kecantikan-yang sebenarnya karunia pemberian Allah-wanita merasa bangga dan senang mendapatkan pujian dari para lelaki. Dengan tujuan itu, ia tak segan-segan menampilkan foto dirinya yang indah, dipajang di medsos semacam FB, Twitter dsb…
Awalanya untuk satu tujuan, agar mendapat decak kagum pria, kemudian bercabanglah tujuan itu menjadi kesombongan dan merendahkan wanita lain yang tidak secantik dirinya.
Terkadang ujub lahir disebabkan gelar dan titel, ilmu dan pengaruh, pangkat dan jabatan, status keturunan bangsawan, banyaknya pengikut dan pengagum…dst bagaikan lautan luas tak bertepi.
Dalam bidang dakwah, ujub seringkali mendera para aktifis dakwah, para ustadz, para kiyai, para penimba ilmu dst.
Seolah tergambar di benak mereka, bahwa Islam tidakkan tegak sempurna tanpa mereka. Roda dakwah tak kan berjalan tanpa kehadiran mereka. Muncullah ungkapan yang terkadang lahir di dalam hati:
“Akulah orangnya…
Tanpaku apa jadinya..?
Aku orang penting…
Siapa tak kenal kan daku..?
Aku punya pengaruh…
Akub banyak pengikut…
Aku…dan aku….
Mulailah kebaikan yang dilakukan berguguran, bagaikan dedaunan yan gugur diterpa angin.
Mulai pula keberkahan tercabut. Kecintaan manusia pada dirinya berubah menjadi kebencian. Kemulian pun menjadi kehinaan.
Duhai Tuhan Pemilik Arsy yang Agung, ajarkan kami keikhlasan tanpa batas, ketawadhuan tanpa ujub, ketulusan tanpa riya. Selamatkan kami dari tipu daya Syetan dan hawa nafsu yang senantiasa menggiring kepada kejelekan.
Surabaya, Bandara Juanda, 14 Sya’ban 1436/1 Juni 2015.
Abu Fairuz