Hidup ini penuh dengan segala macam kejutan-kejutan. Banyak hal yang telah matang menjadi buah fikir, dirancang sedemikian rupa, dijadikan dalam agenda, dipanjatkan untuknya doa-doa, ternyata hanyut bersama rajutan hari-hari, tenggelam ke dasar lautan khayal dan mimpi yang tak terwujud.
Bak coretan warna-warni, dan aneka bentuk dan corak yang telah dimulai pelukis dan tak rampung terselesaikan, dibiarkan terbang bersama hembusan angin takdir.
Sebaliknya ada hal-hal yang terkadang tak pernah hadir di alam angan, tak berwujud di alam mimpi, tiba-tiba menjadi nyata dan hadir di hadapan, lebih indah dari mimpi-mimpi masa silam.
Lintasan peristiwa yang pernah dialami, senantiasa mengajarkan kenaifan manusia untuk merancang mimpi-mimpi mereka sendiri tanpa meminta petunjuk kepada Zat yang menentukan segala alur kehidupan anak manusia.
Mimpi-mimpi indah yang dibangun di alam khayal, ternyata menjadi tak indah lagi ketika terwujud. Bahkan menjadi duri dalam daging yang tak lekang bersama gugusan hari-hari. Tinggalah penyesalan yang berkepanjangan sekiranya tak diredam dengan iman kepada goresan tinta takdir yang telah mengering.
Hamba yang paling bahagia adalah yang memasrahkan segala urusannya kepada Zat yang mengetahui segala yang tersembunyi dan yang tampak, meridhoi segala keputusanNya, senantiasa bertanya dan bermusyawarah dalam mewujudkan mimpi masa depannya, Mencari ridhoNya dalam segala derap langkah dan gerak.
————————————————–
Bandara Soeta-Solo, 26 Rabiul Akhir 1438/24 Jan 2017
Abu Fairuz Ahmad Ridwan My