Seorang pedagang dengan rasa kesal karena salah seorang pelanggannya yang telah wafat, dikala hidup sengaja tak mau melunasi hutangnya, menuliskan dalam fakturnya ”hitungan pembayarannya akan ditagih di hari kiamat”.
Orang-orang bertanya padanya: ”mengapa tidak kau halalkan saja?” Ia menjawab: “di kala hidup ia sengaja tidak mau melunasi hutangnya padahal ia mampu, lebih dari itu manakala kuminta agar dibayar, ia malah berteriak menghina dan mempermalukan aku hadapan orang banyak seolah aku yang salah”.
Mungkin banyak orang-orang yang terzalimi di dunia ia seperti contoh di atas, namun hidup tidak hanya di dunia, ada kehidupan setelah kematian, di sana kelak engkau wahai orang yang mangkir bayar hutang, akan dituntut untuk membayarnya dengan amalmu -bila ada- atau bila tidak ada, bersiaplah menerima transfer dosa-dosa orang yang kau hutangi untuk memperberat timbangan keburukanmu. Insaflah sebelum terlambat!
Batam, 2 Zulhijjah 1443/2 Juli 2022
Abu Fairuz My