Hidup Di Dunia Tak Selalu Jernih

Dunia ini adalah negeri yang air kehidupannya tak selalu jernih. Bagaikan air sungai yang mengalir jernih sesekali menjadi keruh dan kotor bilamana air bah datang. Tidak sekedar keruh bahkan ia tak jarang membawa sampah dan kotoran, balok-balok kayu yang bisa menghantam dan menghancurkan tepian sungai dan apa saja yang berada di pinggirannya.

Persis bagaikan lautan yang sesekali tak berombak indah rata bagaikan cermin, namun sesekali bergejolak dan berombak besar di kala badai.

Terkadang, jernihnya suasana hidup terkotori oleh taman bisnismu, sahabat dekatmu, anak istrimu, mertua dan tetanggamu. Omzet yang menurun, perusahaan gulung tikar, asset yang amblas ketipu, orang yang kau cinta berkhianat, anak yang durhaka, kekasih hatimu diambil Allah, panen rayamu yang gagal, ujian penyakit yang tak kunjung sembuh, ujian kemiskinan maupun kekayaaan, ujian pangkat dan jabatan. Semua adalah keniscayaan hidup di dunia yang sebagian orang sukses melewatinya dan sebagian lainnya jungkir balik, terkapar dan binasa tak kuasa melewatinya.

Kesedihan, kepiluan, kegelisahan, kegalauan, kesakitan, tangisan, rintihan, semua ritme hidup yang akan dirasakan semua manusia, baik mukmin maupun kafir, baik sholeh maupun tak sholeh.

Kata Allah tentang penderitaan yang sama-sama dirasakan kaum mukminin dan kaum kafirin:

وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ ۖ إِن تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS: an -Nisa:104.

Beda mukmin dan kafir, orang mukmin berupaya ridho menghadapai ujian Allah dengan sabar dan sholat, dengan berharap ganjaran atas kesabaran mereka menghadapi ujian Allah, dan upaya mereka agar mampu melalui ujian tesebut dan Allah ridho pada mereka.

Hidup yang jernih tak pernah sakit, tak pernah sedih, tak pernah gelisah dan galau, tak pernah kekurangan dan menderita itu hanya ada di surga teman.

Hidup tanpa pengkhianatan, tanpa kejahatan, steril dari celaan dan cacian, dari penipuan dan keluh kesan hanya bila kita telah benar-benar menginjakkan kaki-kaki ini di tanah surga.

Karena itu mari bersabar mengarungi lautan hidup yang sesekali bergelombang, berombak ganas dan bisa menghancurkan kapalmu bila kau tak paham mengemudi, menakar kekuatan kapalmu, melintas lautan yang sesekali melewati gunung karang yang bisa membolongi lambung kapalmu.

Teruslah berdoa dan bersabar, insya Allah bahtera yang kita layarkan kan sampai ke pulau idaman, Jannatul Firdaus al ‘Ala, tempat berlabuhnya para nabiyyin, shiddiqin, syuhada dan sholihin.

Batam,7 Zulqa’dah 1444/27 Mei 2023

Abinya Zubair My