Allah Lebih Sayang Pada Royyan

Royyan, anak kecil berumur enam tahun dari negeri Marroko tersebut, akhirnya dapat dikeluarkan dalam sumur kecil puluhan meter itu, namun sayang ia dikeluarkan dalam keadaan sudah tak bernyawa lagi.

Dunia bersedih, enam hari Rayyan merenggang nyawa dalam sumur gelap minim oksigen, tak mampu melakukan apapun. Air mata penduduk dunia membanjir, air mataku menitik tadi malam, membayangkan penderitaan Rayyan merenggang nyawa.

Meski Alat berat sudah diturunkan, penggalian siang malam tiada henti, namun takdir Allah tidak bisa berubah. Bocah malang tersebut sudah lepas dari penderitaan dunia, Sang Pencipta berkehendak lain, Ia lebih mencintai Rayyan daripada penduduk dunia, biarkanlah Allah yang mengurus bocah kecil tersebut, Dia lebih sayang daripada kita semua.

Jika Rayyan wafat karena terjatuh ke sumur yang dalam karena keteledoran manusia yang sembarang membuat sumur tanpa pengamanan, maka diberbagai belahan bumi ratusan mungkin ribuan bocah-bocah semacam Royyan wafat karena keganasan perang, perebutan kekuasaan dari manusia-manusia berhati “vampire”. Bumi Syam, dan terkini Yaman, adalah saksi bisu keganasan ambisi manusia yang kehilangan sifat kemanusiaannya.

Untuk para orang tua, selalu kontrol dan waspadailah anak-anak kecil kalian, meski semua berjalan dengan takdir, namun kelalaian boleh jadi menjadi penyebabnya.

——

PKU Sultan Syarif, 04 Rajab 1443/06 Feb 2022

Abu Fairuz My