Bunuh Diri Solusi?

Iman begitu besar perannya membentuk karakter seseorang. Dengan iman berbagai ujian kehidupan akan dapat dilalui dengan baik. Kata Nabi: ”alangkah menakjubkan sikap mukmin, segala ujian dia hadapi dengan baik, bila mendapatkan kenikmatan dia akan bersyukur dan itu yang terbaik baginya, bila ditimpa ujian kesulitan ia kan bersabar dan itu yang terbaik baginya, dan hal itu hanya ada pada sosok mukmin”.

Manakala iman rapuh, begitu mudahnya sesorang kan menjadi kufur nikmat bila diuji dengan kesenangan dan menjadi putus asa bila ditimpa ujian.

FENOMENA BUNUH DIRI

Beberapa saat ini, kita selalu mendengar berita bunuh diri yang dilakukan oleh banyak pemuda. Jembatan tinggi yang dibawahnya sungai maupun laut, menjadi tempat favorit untuk terjun bebas pindah alam.

Dalam beberapa waktu ini saja , sudah berkali-kali kasus bunuh diri mencuat ke permukaan.

Kadang disebabkan putus cinta, terlilit hutang, masalah kemiskinan, masalah rumah tangga, gagal studi dan lain-lain yang tak bisa disebutkan seluruhnya.

Intinya satu, jiwa yang labil dan rentan menghadapi masalah, kurangnya tempat berbagi masalah, dan minimnya ilmu tentang iman dengan ketentuan takdir Allah.

PENTINGNYA BERIMAN TERHADAP TAKDIR

Mukmin sejati dibekali dengan iman kepada takdir yang telah digariskan Allah –subhanahu wata’ala– dan lapangnya dada menerima segala ketentuan takdir Allah.

Ia yakin sekali hidup ini adalah “medan ujian”untuk meraih kesuksesan akhirat. Dia senantiasa kan membaca firman Tuhannya ”apakah manusia dibiarkan mengatakan beriman sementara mereka tak diuji? Sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah akan mengetahui siapa saja yang jujur keimanannya dan siapa yang berdusta”.

BANYAK BERPRASANGKA BAIK PADA ALLAH

Kunci sukses menghadapi badai kehidupan adalah selalu berprasangka baik dengan takdir Allah, bahwa sejak yang digariskan-Nya adalah dengan adil, dengan ilmu dan kebijaksanaan-Nya.

Hamba yakin apapaun bentuk ujian hidup yang datang menimpanya, dibaliknya segudang hikmah dan kebaikan yang menunggu bilamana ia yakin dengan kasih sayangnya Allah yang Maha Pemurah lagi Penyayang.

Ia yakin bahwa naik tingkat di sisi Allah harus melalui ujian, sebagaimana ujian yang telah menimpa orang-orang shalih sebelumnya.

Ia kan berkaca dengan penderitaan Nabi Yusuf yang dibuang keluarga, dimasukkan dengan paksa ke dalam sumur, dijual saudara-saudaranya dengan harga murah hingga dijauhkan dari orang tua dan negerinya, difitnah wanita hingga dipenjara bertahun-tahun. Namun akhirnya Allah anugerahkan Yusuf kehormatan, jabatan dan pangkat serta kekayaan, menjadi orang terdekat raja dengan segala kemuliaannya.

Ia kan bercermin dengan derita Nabi Ayub yang diuji dengan penyakit berpuluh tahun hingga dikucilkan masyarakat bahkan dibuang layaknya sampah hingga akhirnya Allah menyembuhkannya dan mengembalikan kekayaan dan kedudukannya sebagaimana semula.

BANYAK MELIHAT KE BAWAH

Bilamana kau diuji dengan penderitaan, maka lihat ke bawah, masih banyak orang-orang yang lebih dahsyat menerima ujian hidup dari darimu. Bila kau ditimpa penyakit maka masih banyak yang lebih berat penyakitnya. Bilamana kau ditimpa kefakiran dan kesulitan ekonomi maka masih banyak orang yang lebih berat beban ekonomi dan kefakiran yang menimpanya.

Kemudian, bilamana dirimu diuji dengan berbagai ujian dunia, sungguh banyak orang selainmu yang diuji agamanya. Padahal segala bentuk ujian dunia tidak kan pernah sebanding dengan ujian dalam bab agama, dimana dirimu terfitnah dengan meninggalkan kewajiban agama, melanggar larangannya, terbelit belitan syubhat dan syahwat yang berujung ke neraka.

BANYAK BERDOA

Senjata mukmin adalah doa yang tak pernah berkeputusan, munajat dan rintihan menghiba yang tak pernah lekang dihadapkan kebesaran Tuhannya, remuk redam membasahi sajadah dengan tangisan hina memohon pertolongan Tuhannya agar selamat di dunia dan Akhirat.

PERBANYAK KAWAN SHOLEH

Diantara sebab banyaknya orang bunuh diri karena tak ada teman tempat mengadu setelah Allah untuk menyelesaikan masalahnya.

Kebanyakan orang yg bunuh diri adalah orang yang tertutup, kurang bergaul, menyimpan masalah berat sendiri, tak mau share kepada orang terdekatnya. Manakala dalam kondisi kritis dan genting, dia merasa seolah seluruh manusia meninggalkannya, putus harapan dan kuatnya bisikan Iblis dan lemahnya iman, maka bunuh diri dianggap jalan terakhir untuk ditempuh.

Berharap kematian kan menyudahi segala beban derita, dia tak faham setelah kematianlah kehidupan yang sebenar-benarnya bermula, baik dalam bahagia berkepanjangan maupun penderitaan yang tidak berkesudahan.

Ya Allah janganlah iman kami hingga kami berjumpa denganmu dalam kondisi engkau meridhoi kami .

Batam, 10 Zulhijjah 1446/ 06 Juni 2025

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My