Syair Perahu
Syair ini adalah madah
Dikala malam aku gubah
Ingatkan diri agar berubah
Dari haluan tiada arah
Hidup ini bagai perahu
Diatas ombak ia melaju
Ke satu pulau yang dituju
Dibawa riak menderu-deru
Gelombang dahsyat terkadang datang
Hantarkan perahu ke batu karang
Jikalah nakhoda pahamnya kurang
Alamat perahu bernasib malang
Bila nakhoda seorang nan lihai
Perahu kan selamat tiba di pantai
Tawa penumpang berderai-derai
Tiba dikampung disambut ramai
Perahu itu hanyalah umpama
Hidup manusia di bumi yang fana
Gelombang cobaan pasti melanda
Pertebal iman perbekal takwa
Perbaiki layar atur kemudi
Bawalah dayung serta temali
Ikuti angin kemana pergi
Sekali melaju pantang kembali
Ilmu umpama layar terkembang
Kemudi ibarat niat terpasang
Angin tamsilan syariat dipegang
Azam terhujam bersurut pantang
Perahu meretas samudera dalam
Tiada kompas pandangan rencam
Alamat tersesat bermalam-malam
Bekal pun habis nyawa terancam
Syubhat dan syahwat mesti dilintas
Tanpa pedoman nasibmu naas
Meraih surga asamu kandas
Merenggang azab dineraka panas
Jadikan Quran sebagai pedoman
Sunnah dan Ijma sebagai tuntunan
Hidup selamat sampai tujuan
Meraih ridho Tuhan yang Rahman.
Jika perahu berlabuh sejenak
Perbetuli layar janganlah koyak
Tempeli dindingnya memakai lemak
Agar perahu dipakai layak
Sesiapa hidup di mayapada
Tanpa dosa mustahil jua
Jadikan ilmu pembetul jiwa
Istigfar dan tobat pembalut luka
Inilah syair yang kutuliskan
Sebagai kenangan dihari depan
Tatkala nyawa berpisah badan
Terkubur bersama sejuta harapan.
Batam,20 Rabiul Akhir 1436/9 Feb 2015
Abu Fairuz
Madah=materi
Rencam=pandangan yang kabur
Mayapada=dunia