Sebelum Musibah Melanda

Ilahi…
Ampunkan kami dari limpahan nikmat-Mu yang tak tersyukuri..
Cucuran rahmat dan belas kasih-Mu yang tak bertepi…

Ilahi…
Maafkan kami atas dosa yang bergelimang..
Taubat yang sumbang..
Maksiat dan kejahatan yang berulang..

Ilahi…
Nikmatmu tak mampu terbilang..
Kami tidur dengan lelap dan tenang..
Minum-makan dengan kenyang..
Hidup dengan gelimang nikmat dan senang..
Aman dalam rumah yang terang..
Sehat walafiat tampa sesuatu yang kurang…

Ilahi…
Saudara-saudari kami di Lombok dan Sumbawa dalam bencana..
Tak putus dirundung nestapa..
Kelaparan dan kedinginan melanda..
Hari-hari gempa merenggut ratusan nyawa..
Telah memakan ribuan yang terluka..
Menyebabkan kehilangan harta benda..

Ilahi..
Mereka tidur beratap langit..
Berselimut dingin menggigit..
Berselubung takut menghimpit..
Haus dan lapar yang melilit..
Berdiam di tenda-tenda yang sempit..
Dengan fasilitas minim serba sedikit..

Ilahi..
kami lalai dalam canda dan tawa..
Tenggelam dalam gemerlap dunia..
Berkubang dengan maksiat dan dosa..
Tak ingat akan datang bencana..
Kan abadi sepanjang masa..

Ilahi..
Kami mengira takkan mungkin dapat musibah..
Jauh dari gempa yang dapat meluluh lantah..
Tak terjamah tsunami dan air bah..
Anti longsor dan penyakit yang mewabah..

Padahal Dikau Maha Kuasa Berkata:”
Wahai bumi berguncanglah..
Wahai badai datanglah…
Wahai hujan banjirilah…
Wahai tanah longsorlah..
Wahai kemarau panjanglah..
Wahai penyakit menyebarlah..”

Kuasa Ilahi tak sesiapa dapat melawan..
Baik pejabat maupun hartawan..
Baik turis maupun orang tempatan..
Baik laki-laki maupun perempuan..

Hari-hari ini bencana di Lombok dan Sumbawa..
Dahulu tsunami menghantam ujung Sumatera…
Esok lusa entah di mana…
Mungkin di sini mungkin di sana..

Mari bertobat duhai saudara..
Sebelum Azab datang melanda..
Malaikat datang mencabut nyawa..
Negeri musnah tinggallah nama..

————-
Mina, 11 Zulhijjah 1439/ 22 Agust 2018

Abu Fairuz My