Rama-rama si kupu-kupu
Hinggap di pucuk bunga kenanga
Dengan senjata musuh tak mampu
Perangi Islam agar binasa
Dari Ponorogo menuju Madiun
Naik andong jalannya lama
Perang Salib berpuluh tahun
Islam tak runtuh bahkan berjaya
Antara Rempang dan pulang Galang
Buah Naga banyak ditanam
Belajar dari pengalaman panjang
Mereka faham taklukkan Islam
Mahal harga si minyak pala
Tak kalah mahalnya si minyak serai
Adu domba jadi senjata
Kaum muslimin bercerai berai
Anak nelayan menjala ikan
Dapat seekor si induk Baung
Islam yang murni jadi sasaran
Islam sempalan mereka dukung
Istana Deli berhias Megah
Putera mahkota duduk di taman
Syiah dan Sufi dibuat indah
Faham khawarij dapat sokongan
Puteri Hijau jadi legenda
Anak melayu berbual-bual
Umat dijauhkan dari ulama
Dai sesat dipuja dikawal
Orang Bugis ahli perahu
Arungi samudera dengan pinisi
Melirik bangsa Eropa maju
Islam kau tuding tak beri solusi
Bila layar telah dipasang
Angin kencang nelayan basah
Ajaran Nabi jangan dikurang
Ditambah pun jadi masalah
Hang Tuah pahlawan Malaka
Lawan perompak gagah berani
Bila Islam nak kembali berjaya
Syirik dan bid’ah tuan perangi
Bentang tenda tanamlah tonggak
Anak pramuka sedang berkemah
Bila ilmu tak tinggi tegak
Akan tersesat mentahzir membid’ah
Bunga edelwis memanglah indah
Bunga abadi tak pernah layu
Akibat salah terapkan kaedah
Semua orang dibabat disapu
Gelap hilang menyingsing fajar
Di dalam jaring burung terjerat
Merasa diri sendiri benar
Selain dia semua tersesat
Sirami kembang sebelum layu
Bila panen bawa ke Curup
Sungguh indah empunya ilmu
Jadi pelita terangi hidup
*resume pembukaan daurah
————–
Solo, 12 Jumada Ula 1441/7 Jan 2020
Abu Fairuz