
Kejahatan seks itu tidak melihat status, jabatan, kedudukan dan tempat, bisa hadir dimanapun dan pada siapapun.
Kejahatan seks itu sarana cepat menghancurkan reputasi dunia, meruntuhkan pangkat dan jabatan, meluluhlantakkan institusi dan menenggelamkan karir di dunia dan keberuntungan di akhirat.
Tidak kau lihat lembaga pesantren yang kokoh berdiri berpuluh tahun, hancur dalam satu dua hari, dibekukan izinnya, dan ditinggalkan oleh santrinya, hanya karena dianggap pro terhadap pelaku seks menyimpang, punggawa pesantren yang diklaim mencabuli santri-santri puterinya?.
Tidak kau lihat bagaimana ta’assub dan sifat fanatis buta ratusan para muqallidin yang turut serta menjadi bumper dan pembela setia oknum tersebut, menjadi buta hati demi membela orang yang mereka anggap suci tersebut?.
Untuk para calon wali santri, hendaknya benar-benar memilih lembaga pesantren yang care menjaga puteri-puteri mereka dari pelecehan seksual. Jangan sembarang memasukkan anak di lembaga yang tidak peduli menjaga batasan syar’i dalam bermuamalah antara pria dan wanita.
Jangan pernah ada ikhtilath -campur baur- antara dua jenis makhluk berlawanan jenis ini. Tidak ada jabat tangan santri sekalipun dengan kyai, karena Nabi mencontohkan tidak pernah berjabat tangan dengan wanita yang tidak halal baginya.
Maka jangan bermudah-mudah dalam bermuamalah dengan wanita yang bukan mahrommu, agar fitnah tidak mengenai dirimu.
Batam, 9 Juli 2022/9 Zulhijjah 1443
Abu Fairuz My