Ibnu Khaldun pernah membuat perkataan yang pas dengan realita hidup, kata beliau yg kira-kira maknanya lebih kurangnya: ”kesulitan hidup kan melahirkan orang-orang besar, dan orang-orang besar kan menghasilkan kemajuan, kesenangan, kemewahan, dan glamour kehidupan. Kemewahan dan kesenangan akan kembali melahirkan orang-orang yang lemah berjiwa kerdil, orang-orang yang lemah berjiwa kerdil kan melahirkan kesengsaraan, penderitaan dan kesulitan”.
Jatuh bangun dinasti besar semacam Dinasti Umayyah Dua di Eropa, yang pernah menguasai eropa selama tujuh abad, melahirkan kemajuan besar dalam iptek, akhirnya iptek dengan kemajuannya melahirkan kemewahan, dan gaya hidup yang glamour melahirkan generasi yang lemah. Setelah Kemewahan dan kemegahan beratus tahun, terpaksa generasi lemah tersebut menyerahkan kekuasaan kepada musuh-musuh Islam. Setelah itu Islam pun terhapus di Eropa, menjadi minoritas yang dipaksa murtad, dibunuh, atau harus tinggalkan benua tersebut.
Adakah yang mau bercermin dari sejarah? Kesuksesan anak-anak kita dan generasi akan datang hanya akan dapat terwujud dengan segala kesulitan dan penderitaan hidup, so… jangan biarkan anakmu hidup dengan glamour dan kemewahan, agar kau dapat menjaga eksistensi mereka.
Ajarkan mereka bersulit-sulit, bersakit-sakit untuk tetap meraih kejayaan dan keberhasilan. Logam emas menjadi mulia dan mahal setelah ditempa, disaring, diaduk, dibakar. Pepatah kita mengajarkan:
“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
Batam, Selasa 10 Jumadil Akhir 1444/3 Jan 2023
Abinya Zubair Ahmad Ridwan My