Resah Beruban?

Rata-rata orang tak suka dengan uban yang mulai menyebar di kepala, gusar dan risih rasanya. Sebagian orang berusaha menutupinya dengan menyemir ubannya dengan warna hitam agar terlihat muda kembali. Sebagian berusaha untuk selalu tampil tanpa rambut agar uban tak terlihat.

Sebegitu meresahkankah kemunculan uban bagi manusia, dan tak adakah kebaikan yang datang bersamanya?

Orang mukmin memandang uban sebagai utusan Allah membawa kabar berita bahwa waktunya di dunia kan segera berakhir, agar ia mempersiapkan bekal untuk perjalanan panjang menuju akhirat.

Bila ubanmu telah bertabur, kulit tubuhmu mulai mengendur, pandangan matapun telah kabur, alamat dirimu sudah mendekat ke kubur.

Dalam Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Tirmizi dari jalur sahabat Nabi Amr bin Syua’aib dari ayahnya dari kakeknya, beliau bersabda:”لا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ، فَإنَّهُ نُورُ المُسْلِمِ يوْمَ الْقِيامة”

“Janganlah kamu mencabuti ubanmu, sesungguhnya ia akan menjadi cahaya bagi seorang muslim di hari kiamat”.

Kata Syeikh Bin Baz: ”tak layak mukmin membenci uban, dan mencabutinya, selayaknya dia bersyukur telah dipanjangkan umurnya hingga beruban, dan bermohon pada Allah agar selalu berbuat taat padaNya, sambil berusaha dengan maksimal menghabiskan sisa umurnya dalam ketaatan pada Allah dan Rasulnya, karena utusan Allah (uban) telah datang padanya”.

Berpeluh nelayan memikul beban
Jalan terhuyung karena berat
Bila tuan sudah beruban
Siapkan bekal menuju akhirat

Batam-Pasir Gudang 29 Rajab 1444/20 Feb 2023

Abu Fairuz My