Muslim yang paham keislamanannya, tidak akan mungkin memberikan ucapan selamat pada hari raya yang dibangun di atas kebatilan.
Mengucapkan selamat atas kelahiran anak tuhan, sama dengan pembenaran atas agama yang mereka anut, sebab agama kita mengajarkan bahwa Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Allah adalah tempat bergantung semua makhluk yang tidak sedikitpun menyerupai makhluk?
Apa beda tuhan yang dilahirkan dan tuhan yang melahirkan dengan manusia dan binatang yang sama-sama melahirkan dan dilahirkan?
Apa beda tuhan yang punya masa bayi, menyusu, makan, minim BAB, dan BAK, dengan manusia dan binatang?
Apa beda tuhan yang pakai cawat menutup kemaluannya dengan manusia biasa?
Apa beda tuhan yang kalah dibunuh hambanya, dipaku dan disalib dengan manusia biasa yang dibegal, dilukai dan dibunuh?
Apa beda tuhan yang mati, kemudian hidup kembali, siapa pula yang mematikannnya dan siapa pula yang menghidupkannya?
Apa beda tuhan yang datang terlambat setelah alam semesta tercipta dan Tuhan yang menciptakan alam semesta dari tiada?
Aku menyembah satu Tuhan pencipta Alam semesta, bukan tuhan ecek-ecek yang diresmikan hamba dan diangkat menjadi anak tuhan.
Abu Fairuz Ahmad Ridwan MY