Alhamdulillah atas ni’mat ilmu dan ni’mat sunnah. Dengan ilmu dan sunnah kita dapat terbebas dari belenggu pembodohan dan kebodohan ahlu ahwa wal bid’a.
Viral berita ada orang yang ditokohkan dan diulama kan begitu khusyu dan terharu mencium dengan khidmat sendal Nabi.
Sungguh luar biasa kejahilan memandu ummat. Bagaimana mungkin logika sehat dapat menerima dengan mudah klaim sandal Nabi, rambut Nabi, serban Nabi dst…
Inikah cara beragama yang lurus dan inikah cara beragama sahabat di zaman Nabi?
Coba datangkan satu saja riwayat yang menjelaskan Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali bahwa mereka pernah mencium sendal Nabi kita -shallalahu ‘alaihi wa sallam- niscaya kau tidak akan pernah mendapatkannya.
Ketika Muadz bin Jabal sujud kepada Nabi saja beliau lantas mengingkari Muadz bin Jabal, dan mengatakan bahwa hal itu dilarang dalam syariat kita, apalagi bila Muadz sujud sambil mencium sendal beliau pasti kan lebih diingkari Nabi shallahu ‘alahi wa sallam.
Lantas apa yang tak diperintah Nabi, tak dibuat para sahabat, para tabiin’ imam mazhab yang empat, mengapa kau buat?
INTI AGAMA MENGIKUT SUNNAH
Jalan selamat adalah mengikuti ajaran Nabi, bukan dengan cium-cium sendalnya, mengagungkan rambutnya, mengusap-usap serbannya.sekiranya klaim tersebut benar.
Beribu kali kau cium bahkan jilat sandal Nabi, tidak akan dapat menyelamatkanmu dari azab bila kau tidak ikuti ajaran Nabi, meski ”berbusa” mulutmu tak henti berujar bahwa engkau mencintai Nabi.
HAKIKAT CINTA NABI
Orang yang mengaku-ngaku cinta Nabi tapi melanggar sunnah Nabi, bahkan berani “menukangi” menambah-nambah ajaran Nabi, buat bid’ah, hakikatnya cinta dusta.
Bagaimana orang yang mengaku cinta Nabi, buat prilaku yamg aneh-aneh, joget-joget mengikuti alunan musik gambus, menari-nari sambil tersenyum dan tertawa dipertontonkan pada khalayak ramai sementara mereka menisbatkannya pada agama.
Setauku tidak pernah Nabi maupun sahabat beliau ada yang joget-joget seperti itu, bahkan Syafi’i Alquraisy Alhasyimi menganggap zindiq -sesat- orang-orang yang beribadah dengan alat-alat musik.
Cinta Nabi dengan mengikut sunnah beliau, mengamalkan ajaran beliau, tidak menambah dan mengurangi apa yang telah beliau tinggalkan buat kita.
BENARKAH MASIH ADA PENINGGALAN NABI
Peninggalan Nabi yang masih ada dan berkekalan yang tak lekang dengan panas, tak luntur karena hujan adalah sunnah beliau yang termuat dalam kitab-kitab hadis.
Bilamana kau pelajari dan amalkan Sahih Buhkari, Sahih Muslim, yang sahih dari Sunan yang empat, Musnad Imam Ahmad, maka engkaulah pengikut Nabi dan pecinta Nabi yang tulen.
Adapun klaim orang-yang tak pernah belajar sunnah Nabi dengan benar – baik yang diulama – kan , ditokohkan , dikyaikan, dihabibkan, bahwa sendal yang mereka bawa, rambut, serban dan semacamnya sebagai milik Nabi, jangan pernah kau percaya sedikitpun.
Untuk menetapkan satu hadis saja butuh jalur sanad yang menyambung dan perawi yang tsiqah, tanpa “illat” maupun “syudzuz”, lho kok benda-benda yang diklaim sabgai peninggalan Nabi, kau percaya dibawa oleh orang-orang yang tidak pernah membawa sanad dan jalur periwayatan yang terpercaya?.
Buktikan dengan sanad dan perawi yang terpercaya, dan pasti kau tak mampu mendatangkannya. Artinya klaim mu itu, terputus alias dusta, atau engkau adalah orang yang kena tipu.
Namun sayangnya sekaliber kyai, dan buya yang kondang kok masih bisa ketipu ya? Allahul musta’an.
Johor Bahru, 18 Shafar 1446/24 Agust 2024
Abu Fairuz Ahmad Ridwan My