Pohon yang akan menjadi sasaran para pelempar hanyalah pohon yang memiliki buah yang lebat lagi ranum. Adapun pohon yang tidak berbuah, jangan harap untuk dilirik manusia.
Pepatah Arab mengungkapkan:
لا ترمى بالحجارة – إلا الشجرة المثمرة
“Tiada kan pernah dilontar dengan batu- kecuali pohon yang berbuah”.
Di alam nyata, realita kan berbicara bahwa berbagai tuduhan-tuduhan, fitnah dan gunjingan, bagaikan “anak panah” yang akan senantiasa diarahkan kepada dakwah salaf yang penuh berkah ini, kepada para pengusungnya dan da’inya disebabkan buah ranum dan manisnya yang telah dinikmati banyak orang di bumi ini.
Gunjingan dan tuduhan yang “salah alamat” kepada dakwah ini dengan “kemasan baru” berupa “Neo-Jabariyah”, “Salafi Murji’ah”, pendukung status “Quo”, pro penguasa yang zalim, satu barisan dengan Komunis dan kaum Liberalis dst…..
Semuanya adalah bukti keberkahan-nya yang dinikmati banyak orang.
Negeri Haramain yang berkah dan bertuah itu berikut pemerintahnya, tak luput menjadi sasaran “tembak” seluruh musuh Islam, dari Kaum Rafidhah, Kaum Kafirin dan Munafikin…
Gerakan anti Arab, Anti Wahhabi, Anti Saudi… adalah gerakan yang klasik dari zaman ke zaman untuk menghadang arus “Kemurnian Islam”, tidak lain, tidak bukan.
Bagai “air bah” kemurnian Islam itu akan meruntuhkan segala penghalangnya, apapun, siapapun dan dimanapun.
Tak perlu bersedih kawan…
Bergembiralah bahwa dakwah anda didengar, dinikmati dan diresapi..
Dakwah yang mengutamakan ilmu, dalil dan hikmah daripada politik praktis, semangat dan perasaan yang akan jadi “bumerang” kelak…
itulah yang akan berjaya.
Kerudung putri berwarna merah
bersulam indah hiasan mata
Bila dakwah itu berkah
caci maki soal biasa
Biar emas intan bertahil
kikir hidup tiada berguna
Dakwah itu terikat dalil
Tiada sesiapa boleh bicara
——————————–
Cisarua, 11 Jumadi Awwal 1438/ 8 Feb 2017
Abu Fairuz My