Pantun Dauroh 4 Solo

Dari Yogya menuju Solo
Banyaklah arca dijual beli
Bila semangat mulai meloyo
Ikuti daurah Syeikh Ibrahim Ruhaili

Puncak Dieng elok berkawah
Bila didaki berpeluh badan
Tak mulus jalan juru pendakwah
Bila tak faham kondisi zaman

Anai-anai di pematang sawah
Bergoyang ditiup angin mamiri
Ibalah memang nasib pendakwah
Bila tak tau mengukur diri

Kayu Jepara indah berpahat
Jadi hiasan di dalam rumah
Tugas da’i tunjuki ummat
Agar kembali ke jalan sunnah

Merah saga warna mentari
Puteri berjalan jangan di lirik
Malang nasib ummatku ini
Berlumur maksiat, bid’ah dan syirik

Pagar halaman gunakan dadap
Agar menahan masuknya unggas
Da’i bijak faham bersikap
Tidak sembrono lampaui batas

Menurun cik Mamat menuju lurah
Agar tak jatuh jangan tergesa
Ingin sukses dalam berdakwah
Hikmah dan bijak jangan dilupa

Layang-layang melayang terbang
Tarik tambangnya tak boleh molor
Daurah kita masih panjang
Semangat kawan tak boleh kendor

———-
Solo, 22 Rabius Tsani 1439/ 09 Jan 2018

Abu Fairuz