Berburu kijang di padang datar
Dapat rusa belang kaki
Tiada nikmat yang lebih besar
Seperti da’i penerus Nabi
Tumbuh serumpun akasia
Menjalar lebat disamping perigi
Raja-raja mati binasa
Para ulama kekal abadi
Pengembala menghalau itik serati
Berjalan menyisir pematang sawah
Para penguasa silih berganti
Akhirnya wafat dipendam tanah
Harum semerbak bunga melati
Di kamar pengantin kala berhelat
Ulama hidup tak pernah mati
Dikenang ummat sepanjang hayat
Dikala rinai menderes getah
Kaki tergelincir menoreh luka
Syukuri nikmat duhai asatidzah
Kemuliaan tuan di atas raja
Berlari kuda di bukit savana
Dengan kencana membawa ratu
Ulama raja tak bermahkota
Hidup di dalam istana kalbu
Lengkung pelangi indah menawan
Selepas hujan mendungpun pergi
Selamat berjuang tuan sekalian
Dawat mengering pantun kusudahi
—————-
24 Rabius Tsani 1439 H/ 11 Jan 2018
Abu Fairuz