Dari Malang menuju Batu
Jalan berkelok banyak bersimpang
Jalan yang benar hanyalah satu
Tiada berbilang tiada bercabang
Jalan berkabus tetap diretas
Bekal dipikul meskipun berat
Quran dan Hadist jadikan kompas
Agar diri tiada tersesat
Duduk termenung di pinggir kali
Teringat dosa daku menyesal
Panjatkan doa tiada henti
Jadikan takwa sebagai bekal
Rama-rama di daun kemumu
Burung bangau riuh berkumpul
Merebah runduk berhias tawadhu
Itulah akhlak pewaris Rasul
Bunga mawar bunga melati
Harum semerbak tumbuh di bukit
Apalah guna tenar di bumi
Bila asing di atas langit
Dari Periuk menuju Belawan
Kapal sarat membawa tangki
Bila akhirat menjadi tujuan
Tiada kan muncul iri dan dengki
Kayu gaharu di dalam hutan
Tumbuh beriring kayu cendana
Agama jangan jadi jembatan
Untuk meraih gemerlap dunia
Menjulang tinggi puncak Galunggung
Terlihat dari Tasik Malaya
Meski ilmu setinggi gunung
Tanpa amal tiada bermakna
Dari Siantar menuju Parapat
Melihat indahnya si Danau Toba
Buat apa zahir memikat
Bila batin berbalut cela
Mendaki lereng berpayah-payah
Menurun lembah menuju sungai
Tiada guna retorika nan indah
Bila amal tiada sesuai
Naik biduk pisang di bawa
Dari pulau menuju darat
Di dalam ramai di kau bertakwa
Dalam sendiri buat maksiat
Dari Rao menuju Panti
Singgah membeli si cindera mata
Gelar dan pangkat ditinggal mati
Amal sholeh yang pasti di bawa
Di atas langit si burung camar
Burung pipit hinggap di padi
Hidup di dunia hanya sebentar
Di negeri akhirat kekal abadi
Beriring-iring sampan dituntun
Dari laut menuju darat
Mohon doakan si penulis pantun
Agar selamat dunia akhirat
Batu, 12 Muharram 1444/10 Agustus 2022
Abu Fairuz My