Cinta yang Abadi

CINTA YANG ABADI

Cinta yang abadi yang tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas adalah cinta yang terlahir kepada sang kekasih disebabkan budi bahasa dan agamanya, bukan karena moleknya fisik dan rupa, pangkat jabatan maupun harta.

Cinta karena kemolekan budi pekerti dan agama seperti ini kan terpatri di hati, kekal di jiwa, abadi sepanjang masa, meskipun orang yang dicinta jauh di mata, tepisah daratan dan benua. Ia tak kan pernah mati dan subur di hati meskipun nadi orang yang dicinta tak lagi berdenyut dan jantung tak lagi berdegub. Ia kan berkelanjutan sekalipun bumi hancur binasa dan tujuh petala langit runtuh semua.

Keabadian cinta itu melahirkan pengorbanan tulus, kesetiaan, keberanian,kedermawanan dan kepahlawanan.

Cinta suci yang tidak dikotori nafsu dan syahwat tak halal akan mendatangkan kelembutan hati, ketenangan jiwa dan kedamaian.

Tak pernah hilang cinta sang Baginda Nabi kita kepada Ibunda Khadijah, walaupun ia berkalang tanah. Ia selalu hadir di hati baginda dan selalu mengingat kebaikan-kebaikannya, sehingga membangkitkan kecemburuan ibunda kita Aisyah-semoga Allah meridhoi keduanya. Tubuh manusia boleh hancur menjadi tanah, namun cinta tak kan lekang selamanya.

Cinta karena kemolekan rupa, harta dan suku bangsa, adalah cinta semusim yang kan lenyap ketik musim berganti. Cinta seperti itu, kan melahirkan petaka dan prahara, permusuhan dan kebencian yang hanya mampu bertahan seumur jagung.

——————————
Mekah, 21 Zul Qa’dah 1437/ 24 Agust 2016

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My