Mimpi Jumpa Nabi

MIMPI JUMPA NABI

SOAL:
Assalamualaikum ustadzi, mohon maaf menggangu waktunya izin bertanya bagaimana kalau ada seseorang mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan Rasulullah –shallahu alaihi wa sllam– dalam mimpinya dan mengembar-gemborkan kepada orang bahwa si fulan mati dijamin masuk surga, benarkah demikian?

JAWAB:
Orang yang mimpi jumpa Nabi hanya ada dua kemungkinan, pertama ia berkata benar, kemungkinan kedua, mungkin juga dia berdusta.
Bila ia berkata benar dalam mimpinya maka langkah selanjutnya:

  1. Tanyakan padanya sosok Rasulullah yang dia lihat, bila ia menyifati sosok Rasulullah dengan benar sebagaimana yang disebutkan oleh para sahabat dalam riwayat-riwayat yang sahih, mulai dari tingginya, paras wajahnya, warna kulitnya, bentuk alisnya, bahunya dst… maka berarti benar ia berjumpa dengan Rasulullah.
  2. Bila apa yang dia sebutkan tidak sesuai maka boleh jadi ia ditipu syaitan yang mengaku-ngaku sebagai Rasulullah, karena syetan takkan mampu meniru sosok Rasulullah. Beliau bersabda ”barang siapa bermimpi berjumpa denganku maka sungguh benar-benar ia berjumpa denganku, sesungguhnya syetan tak mampu menjelma dalam wujudku”.
  3. Untuk memastikan seseorang sebagai ahli surga membutuhkan dalil dari Quran dan Sunnah. Kita tidak bisa memastikan seseorang sebagai ahli surga kecuali apa yang telah disebutkan Rasulullah dalam hadis hadis beliau, seumpama 10 sahabat Nabi, istri-istri Nabi, Bilal dll.
  4. Bila seseorang mengklaim bahwa ia bermimpi Nabi dan Nabi menceritakan bahwa si fulan ahli surga, maka hal tersebut tidak bisa dibenarkan seperti demikian, karena siapa penghuni surga perkara ghaib dan tak dapat di tetapkan kecuali dengan dalil, dan mimpi sendiri bukanlah dalil.
  5. Ahli surga ciri-cirinya di dunia adalah seseorang yang benar-benar mengikuti ajaran Nabi dan para sahabat, maka siapa saja yang menyelisihi cara beragama mereka dari ahli bid’ah terancam akan masuk neraka.
  6. Agama tidak bisa dibangun di atas mimpi-mimpi, karena agama dibangun di atas wahyu. Bila mimpi dijadikan sebagai landasan agama setelah agama sempurna dengan wahyu, kan membuka peluang masuknya ajaran-ajaran baru yang diklaim dari Nabi, sebagaimana yang diklaim kelompok ahli bid’ah.
    Wallahu a’lam.
    Batam, 26 Rabiul Akhir 1442/12 Des 2020
    Abu Fairuz MY.