Kisah pilu sebagian wanita dipoligami, baru beberapa saat menikmati indahnya poligami, baru malam pengantin, baru seminggu dua minggu menikah dengan sorang pria, eh ternyata suami tak datang-datang lagi, sebagian hilang lenyap bak di telan bumi.
Usut punya usut, ternyata suami tak berani kembali ke istri barunya karena takut diomelin istri pertamanya, dihujat, dikecam bahkan diancam. Lebih dari itu istri kedua dibuli dan dikerjai keluarga istri pertama dan suami tau kondisinya dan diam.
Subhanallah..
Aib bagi laki-laki seperti ini berpoligami, bahkan haram baginya berpoligami bilamana ia tau dirinya lemah di hadapan istri dan keluarga istrinya.
Poligami itu khusus untuk lelaki yang pemberani dan bertanggung jawab, bukan untuk lelaki lemah namun tak punya nyali. Meskipun kuat ekonomi, pengusaha, tajir maupun konglomerat, sebab poligami bukan hanya berurusan dengan harta, tapi juga keberanian sikap, kemampuan memimpin wanita.
Sebelum lelaki berpoligami, dia wajib melihat dulu kemampuan dirinya, baik secara finansial, kesiapan mental, siap memimpin dan mengayomi lebih dari satu wanita.
Lebih aneh lagi bila istri pertama awalnya setuju, tanda tangan dan ikut acara walimah, setelah itu terbawa perasaan, menuntut suami menceraikan madunya, atau buat “modus“ melakukan tindakan aneh, histeris, ngancam bunuh diri, ngancam lari ninggalkan rumah dst dan perbuatan itu diamini suami.
Untuk yang mau berpoligami sebelumnya anda wajib “tepuk dada tanya selere”, jangan menzalimi wanita bilamana memang tak sanggup, sebab hal itu lebih ringan bagi anda daripada kezaliman anda kelak yang akan dituntut di hari kiamat.
Batam, 28 Shafar 1446/ 2 Sept 2024
Abu Fairuz Ahmad Ridwan My