Selamat Jalan Pak Naga Lubis Rahimakallah

Awal mengenal sosok yang penuh dengan ketawadhuan ini, di tahun 1987 dalam acara penerimaan santri baru Pesantren Darul Arafah, tepatnya di aula Al-Amin. Dari situlah ku tau bahwa beliaulah pendiri pesantren tempatku menimba ilmu ini.

Beliau memang bukan kyai, ustadz, maupun ulama, namun keinginan beliau mengembalikan cahaya ilmu ke Pulau Sumatera sebagaimana dulu kala pulau ini tempat belajarnya banyak kyai di Jawa membuat beliau -dengan harta yang dimiliki-, nekat membagun mimpi tersebut di desa yang jauh terpencil dari kota, desa minoritas kaum muslimin, Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru kabupaten Deli Serdang.

Di tahun 1986, beliau dirikan pesantren Darul Arafah, terinspirasi dari padang Arafah yang mengumpulkan seluruh jenis manusia dari berbagai suku bangsa dan negara. Harapan beliau pondok ini dapat mengumpulkan para santri dari beragam daerah, suku dan bangsa.

Dalam perjalanan hari ke minggu, berputarnya masa dari bulan ke tahun, pesantren ini semakin dikenal dan terkenal-berkat karunia Allah -dan keikhlasan dan ketulusan beliau dan para guru pendidik- semoga Allah menjaga mereka seluruhnya yang masih hidup dan merahmati yang telah wafat diantara mereka -“wala nuzakki ‘allahi ahadan”. Kini tidak bisa dipungkiri, ribuan alumninya telah tersebar dan berkiprah dalam segala bidang kehidupan, ada yang menjadi ulama, cendikiawan, dosen, politisi, TNI, Polri, anggota dewan dst…

Semoga segala kebaikan yang ditebar para alumni , Allah -Tuhan Yang Maha Pemurah dan Penyayang- alirkan pahalanya kepada beliau sebagai bentuk amal jariyah , yang tak pernah terputus hingga hari kiamat.

Kepribadian dan ketawadhuan beliau sungguh memikat dan menginspirasi kami untuk berupaya mengikuti jejak beliau. Beliau tak segan-segan turun ke bawah mengerjakan pekerjaan apapun yang dikerjakan para karyawan dan tukang kebun. Belum lagi support beliau dan infaq beliau untuk menyekolahkan para kader dari jenjang Kulliyatul muallimin hingga doktoral, sangat dahsyat tak terekspos..

Rajin berinfaq, gemar bersilaturrahmi, banyak berbuat kebaikan membuat Allah berkahi harta dan keluarga beliau, angkat derajatnya dan panjangkan umurnya. Satu bulan pernah kami tinggal di rumah beliau di Jalan M. Nawi hrp, manakala mengikuti daurah para dosen dari Madinah di UISU, menampakkan betapa sederhananya kehidupan dan keseharian beliau.

Hanya dengan karunia Allah semata, kemudian jasa beliau dan para guru-guru yang gigih membina dan mengasuh, kami para santri menjadi seperti sekarang ini.

Tanggal 08 Muharram 1443 kemarin yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2021, Allah Yang Maha Kuasa memanggil beliau untuk menghadap-Nya, untuk memberikan balasan apa yang telah beliau semai di kala hidup.

Selamat jalan orang tua kami, semoga Allah lapangkan kuburmu, ampuni kesalahanmu dan berkahi keturunanmu, sungguh hati ini bersedih, namun kami yakin apa yang ada di sisi Allah untuk bapak lebih baik daripada dunia yang melelahkan ini.

Maafkan kami para alumni yang tak sempurna memberikan hakmu dalam bersilaturrahmi, mengunjungi dan membezukmu, namun sejujurnya meskipun raga kami berpisah jauh darimu, hati ini selalu lekat mengenang kebaikanmu dan almamater yang kami cintai.

Akhirat sajalah tempat berkumpul semua orang-orang yang saling mencintai karena Allah, semoga Allah mengumpulan kita kelak di sana bersama orang-orang soleh dan rombongan para nabi, shoddiqin dan para syuhada.
———-

Batam, 09 Muharram 1443/ 18 Agustus 2021
Alumni 1 Darul Arafah
-Abu Fairuz Ahmad Ridwan My-