Penyakit Shopaholic (Gila Belanja)

Penyakit yang kini rentan diderita banyak orang di era digital dan transformasi ini adalah penyakit gila belanja yang istilah orang kulit putih disebut “Shopaholic”.

Kemudahan adanya berbagai market di dalam gengaman HP dan gadged membuat sebagian orang tergila-gila untuk belanja. Rasanya semua barang yang menggiurkannya mau dia koleksi. Lebih tragis lagi penyakit bila gila belanja ini melanda para orang kaya yang banyak duit, banyak penggemar dan banyak pengikut.

Tak heran bila tas kecil yang sebenarmya dapat dibeli dengan harga dua hingga tiga ratus ribu namun mereka beli dengan harga milyaran rupiah. Baju yang seyogyanya dapat dimiliki dengan ratusan ribu rupiah mereka beli dengan harga puluhan juta rupiah.

EFEK BURUK GILA BELANJA

Efek buruk gila belanja sangatlah banyak untuk disebut, namun inilah beberapa hal yang sering terdeteksi dari orang-orang yang gila belanja.

1. Pemborosan dan pembaziran yang dilarang agama, yang dalam Alquran disebut sebagai ikhwanus syathin (saudaranya syetan).

2. Bila gila belanja ini mengindap pada istri, maka tak usah heran bila uang belanja yang diberikan suami yang hakikatnya cukup dan standar, akan segera habis sebelum akhir bulan, yang dampak berikutnya membuat istri…

3. Hobi ngutang ke mana-mana. Ada yang ngutang online yang tentunya tidak steril dari bunga dan riba. Ada juga yang biasa ngutang akhirnya karena menumpuk enggan untuk bayar alias mangkir janji.

4. Menjadikan rumah bak gudang sampah dampak koleksian barang yang dibeli. Banyak orang yang gila belanja ini membuat rumahnya seolah gudang penyimpanan barang, dimana-mana meng-onggok-onggok barang, membuat orang yang datang tak betah berlama-lama di rumahnya.

5. Melahirkan penyakit bakhil dan tamak. orang berhati mulia tak rela menumpuk-numpuk barang yang tak dibutuhkan sangat. Orang mulia akan segera mengingakkan barang-barang yang dia miliki pada orang lain karena dia anggap dia tidak lagi membutuhkannya. Sementara orang gila belanja merasa berat menginfakkan koleksi belanjaannya, karena itu adalah hobinya dan kenikmatannya.

6. Akan kesulitan untuk menjawab pertanyaan Allah tentang nikmat yang dia dapatkan di dunia darimana dia peroleh kemana dia distribusikan. Ketika itulah kan datang penyesalan yang terlambat karena nasi sudah menjadi bubur.

Batam-Stulang, 13 Syaban 1445/ 23 Feb 2024

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My.